Selasa, 21 April 2015

Kematian Pasangan Calon Pengantin Menyimpan Misteri

Kematian Ojak Parsaulian Purba dan Ospi Br Simbolon Dianggap Misterius
*Kasatreskrim Humbahas: “Jika Dapat, dan Tidak Menyerahkan diri, Saya Sudah Perintahkan Tembak Di Tempat”

Humbahas (SIB)
Kematian pasangan calon pengantin yakni Ojak Parsaulian Purba (33) dan Ospi Br Simbolon yang terjadi Minggu (19/4) dini hari lalu, di kamar rumah kediaman korban, dianggap misterius.
Pasalnya, hingga 3 hari setelah peristiwa pembunuhan yang menimpa kedua pasangan sejoli tersebut terjadi, informasi maupun bukti yang didapat pihak kepolisian masih terlalu minim untuk bisa mendapatkan titik terang mencari tahu tersangka, maupun tanda-tanda motif dibalik pembunuhan oleh pelaku.
Peristiwa pembunuhan secara sadis yang diberitakan sebelumnya, dilakukan oleh pelaku yang kini masih dalam tahap pengembangan penyelidikan kepolisian tersebut telah berhasil menggegerkan dan menjadi buah bibir di sebagian besar masyarakat di wilayah Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), bahkan di beberapa daerah lainnya.
Pelaku kasus pembunuhan, yang dikembangkan berdasarkan banyaknya rumor yang beredar ditengah-tengah masyarakat Doloksanggul dinilai banyak terjadi kesimpang siuran, bahwasanya mulai dari mantan korban (Ospi) yang merasa masih memiliki ikatan khusus kepada korban di duga memiliki unsur sakir hati kepada kedua korban, hingga mengarah kepada adik ipar korban (Ojak) yang keberadaannya hingga sekarang belum diketahui, akibat sebelumnya (malam sebelum kejadian) telah melakukan perdebatan kepada kedua korban dikarenakan masalah pembiayaan menjelang pesta pernikahan kedua korban.
Pihak kepolisian, Kassubag Humas Polres Humbahas, Aiptu H Meilala yang dikonfirmasi mengenai hal itu, membantah rumor tersebut. “Kita sudah menerima adanya rumor  itu, dan itu belum tentu benar. Yang benar adalah ketika kasus ini terungkap siapa pelakunya. Sekarang kita tengah berusaha keras mengembangkan penyelidikan mencari tahu siapa tersangka,”tegasnya.
Misteriusnya kasus pembunuhan yang terjadi kepada kedua korban, berdasarkan informasi yang berhasil dikumpulkan oleh wartawan menjelaskan bahwa, pada malam kejadian, keadaan sangatlah tenang seperti tidak terjadi apapun.
Tidak ada satupun warga di sekitar tempat tinggal korban, baik sejumlah anak kost yang tinggal bersama di kediaman korban maupun orang tua korban, Br Simamora (65) yang posisi kamarnya berada tidak terlalu jauh dari kamar korban, sedikitpun tidak ada yang mendengar adanya keributan maupun teriakan dari kamar korban, malam ketika peristiwa pembunuhan terjadi, sementara kondisi rumah korban hampir seluruhnya adalah terbuat dari papan yang masih dalam satu dinding dengan rumah lainnya yang berdampingan.
Adapun Br Simamora yang hanya mendengar suara seperti dengkuran keras ataupun ngorok (suara orang ketika tidur) adalah sebelum adik korban (Ojak), Marjuki Purba (28) kembali ke rumah sekitar pukul 04.00 pagi, sepulang dari menonton bola di warnet.
Br Simamora yang kemudian menyuruh Marjuki untuk melihat abangnya karena mendengar suara tersebut. Disanalah, Marjuki pertama sekali melihat kondisi mengenaskan yang terjadi kepada abang dan calon kakak iparnya dengan posisi kedua korban terlentang di tempat tidur dan telah bersimbah darah.

*Kasatreskrim Humbahas: “Jika Dapat, dan Tidak Menyerahkan diri, Saya Sudah Perintahkan Tembak Di Tempat”

Sementara itu, Kapolres Humbahas, AKBP Rustam Mansur melalui Wakapolres, Kompol Irwan Jaya, didampingi Kasatreskrim, AKP Hendro Sutarno ketika dikonfirmasi menjelaskan bahwa sementara pelaku pembunuhan diduga hanya dilakukan oleh satu orang, dan setelah melakukan olah TKP, pihaknya tidak menemukan tanda-tanda adanya pengrusakan berat, bak halnya seperti orang yang sedang berkelahi, maupun pencurian di dalam rumah kediaman korban.
“Kasus ini murni pembunuhan yang sudah direncanakan, kita tetap fokuskan untuk pengembangan mencari tahu siapa pelaku, dan apa motifnya berdasarkan barang bukti yang kita temukan di TKP, dan sejumlah saksi telah kita panggil untuk menerima keterangan dari mereka,” ungkapnya.
Lebih lanjut Hendro menambahkan, pelaku digambarkan sebelumnya telah mengetahui bagaimana keberadaan posisi rumah korban.  “Dari hasil yang kita lihat di TKP, pelaku sepertinya sudah mengetahui bentuk posisi rumah korban, sehingga dia dengan mudah melakukan niat jahatnya,” lanjutnya.
Keseriusan jajaran Polres Humbahas dalam mengungkap misteri dibalik pembunuhan Ojak Purba dan Ospi BrSimbolon tersebut, juga kembali ditegaskan Hendro yang sebelumnya telah memerintahkan anggotanya melakukan tindakan cepat tanggap untuk mengungkap siapa  dalang dibalik semuanya. “Saya sudah perintahkan anggota yang sekarang bertugas di lapangan. Jika dapat, dan tidak mau menyerahkan diri, tembak ditempat!” tegasnya.
Polres Humbahas menghimbau, untuk sementara agar keluarga para korban tetap bersabar menunggu hasil penyelidikan dan tidak mudah terprovokasi apabila ada pihak luar yang sengaja ingin membuat suasana semakin tidak kondusif. “Kita bekerja semaksimal mungkin, dan berharap dengan segera mengungkap kasus ini,” pungkasnya.

Senin, 20 April 2015

Ribuan Warga Doloksanggul Hadiri Acara Pemakaman Ojak Purba Dan Ospi Br. Simbolon

Ribuan Warga Doloksanggul Turut Serta Hadiri Acara Pemakaman Ojak Purba Dan Ospi Br. Simbolon
*Pendeta Tohonan Silaen: “Sabtu Sore Kami Masih Sempat Berbincang”

Humbahas 
Peristiwa mengenaskan yang menimpa pasangan calon pengantin, Ojak Parsaulian Purba bersama calon istrinya Ospi br Simbolon (28), Minggu, (19/4) dini hari lalu, menggugah hati ribuan warga Doloksanggul untuk melihat secara langsung acara pemakaman kedua pasangan calon pengantin yang dibunuh secara sadis oleh OTK tersebut, pada Senin (20/4) di Desa Lumban Tobing, Doloksanggul.
Ribuan warga yang berbondong-bondong mendatangi rumah kediaman korban di Jalan Sisingamangaraja, Kelurahan Pasar Doloksanggul seketika menjadi sesak dipadati warga yang ingin melihat langsung korban pembunuhan tersebut.
Dan bukan hanya sampai disitu, warga kembali ikut mengantarkan kedua jasad korban hingga ke pemakaman yang tak jauh dari rumah kediaman korban sebagai bentuk simpatik dan empati terhadap keluarga korban yang ditinggalkan.
Perwakilan dari Persatuan Simbolon Boru-bere Indonesia (PSBI) di Humbahas Erikson Simbolon yang menghadiri acara pemakaman tersebut ketika dikonfirmasi mengatakan bahwa seluruh pihak keluarga mendesak kepolisian agar mengusut tuntas kasus kematian kedua pasangan tersebut, pasalnya kematian boru Simbolon tersebut telah menimbulkan luka yang sangat besar kepada keluarga besar Simbolon di Indonesia. “Kita sangat yakin dan berharap, pihak kepolisian akan maksimal dan dengan segera menangkap pelaku dibalik pembunuhan sadis ini, dan diadili sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku, “ tegasnya.
Sementara itu, Pendeta Resort HKBP Pargodungan Doloksanggul, Pdt Tohonan Silaen yang memimpin acara pemakaman dari pihak gereja, menjelaskan sebelumnya Ojak Purba dan Ospi Simbolon telah menjalani proses Martuppol atau pertunangan pada hari Sabtu (11/4) lalu dalam konsep Kristen Protestan. “Pihak Gereja tidak menemukan adanya kejanggalan ketika Martuppol kemarin, bahkan hari sabtu sore (18/4) kami masih sempat jumpa dan berbincang mengenai tanggal pernikahan mereka,” ungkapnya.
Secara khusus, Silaen memaparkan bahwa gereja sudah mengumumkan pemberkatan kedua calon mempelai tersebut, dan semestinya pada hari Minggu (19/4) pihak gereja akan mengumumkan untuk kedua kalinya menunggu proses pemberkatan yang akan diterima kedua mempelai. “Dari proses Martupol hingga proses pemberkatan pernikahan, jika ada yang keberatan dapat disampaikan ke gereja. Namun hingga kita mengetahui kematian kedua jemaat tersebut kita tidak menerima pernyataan keberatan dari siapapun juga. Jadi pihak gereja mengharapkan kematian kedua pasangan tersebut tidak dikaitkan dengan proses gereja yang sudah dijalani kedua jemaat tersebut,” tutupnya.


Antarkan: Ribuan Warga Doloksanggul berbondong-bondong antarkan kedua jasad korban pembunuhan hingga ke pemakaman yang tak jauh dari rumah kediaman korban di Desa Lumban Tobing, Doloksanggul, sebagai bentuk simpatik dan empati terhadap keluarga korban yang ditinggalkan. Senin, (20/4). (Foto: Eben Ezer Pakpahan)

Minggu, 19 April 2015

Tewas Dibantai OTK

Ojak Parsaulian Purba Bersama Calon Istrinya Tewas Dibantai OTK Didalam Kamar

Humbahas
Ojak Parsaulin Purba (33) warga Jalan Sisingamangaraja, Kelurahan Pasar Doloksanggul, Humbang Hasundutan (Humbahas) bersama calon istrinya, Ospi br Simbolon (28) tewas dibantai Orang Tak di Kenal (OTK) dengan kondisi bersimbah darah akibat luka bacok pada bagian kepala, wajah dan leher didalam kamar korban, Minggu (19/4).
Keterangan yang berhasil dihimpun oleh wartawan, peristiwa pembunuhan sadis terhadap pasangan calon suami istri yang akan menggelar acara pernikahan pada 2 Mei mendatang tersebut, pertama sekali diketahui oleh adik kandung korban (Ojak), Marjuki Purba (28) sepulang dari menonton bola diwarnet (warung internet) sekitar pukul 04.00 pagi.
Setibanya dirumah, Marjuki yang menemui orangtua korban Br. Simamora (65) yang tengah dalam kondisi sakit tersebut , kemudian menyuruh Marjuki untuk melihat abangnya (korban), karena sebelumnya mendengar suara aneh (seperti suara dengkuran keras) dari kamar korban.
Melihat pintu kamar korban sedikit terbuka, Marjuki kemudian menghampiri dan melihat ada bercak darah di lantai, sontak terkejut, ketika melihat kondisi mengenaskan kedua korban yang merupakan abang kandung dan calon kakak iparnya.
Marjuki yang berteriak dan membanguni anak kost yang tinggal bersama mereka, didengar oleh tetangga dan mendatangi rumah korban. Mayat kedua korban kemudian dibawa oleh masyarakat setempat menuju RSUD Doloksanggul untuk menjalani visum.
Menerima laporan tersebut, Satuan Resort Kriminal (Satreskrim) Polres Humbahas langsung turun ke lokasi kejadian melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Kasatreskrim Polres Humbahas, AKP Hendro Sutarno ketika dikonfirmasi mengatakan, Untuk sementara pihaknya telah mengamankan sejumlah barang bukti. “Begitu menerima laporan, kita langsung menuju TKP, dan kita telah temukan barang bukti berupa 2 buah handphone yang merupakan milik korban guna kepentingan penyelidikan lebih lanjut,” ujarnya.
Hendro menambahkan, pihak kepolisian telah memanggil sejumlah saksi untuk dimintai keterangan demi mencari titik terang dari kasus pembunuhan tersebut. “Sampai saat ini, kita telah memanggil 5 orang saksi yakni 3 orang dari pihak keluarga korban dan 2 orang yang merupakan anak kost yang tinggal dirumah korban,dan mungkin akan bertambah lagi melihat perkembangan dilapangan. Kita akan berusaha maksimal agar kasus ini terungkap.” Lanjutnya.
Kedua korban yang rencana akan disemayamkan, Senin, (20/4), oleh pihak keluarga masing-masing, berharap ada kejelasan dari kepolisian terkait peristiwa mengenaskan yang menimpa keluarga mereka.
Visum: Tim medis usai melakukan visum terhadap kedua korban pembunuhan, yakni Ojak Parsaulian Purba (33) dan Ospi br Simbolon (28) di RSUD Doloksanggul, Minggu, (19/4). (Foto: Eben Ezer Pakpahan)

Kunker Anggota DPRD Provsu Donal Lumban Batu di Humbahas, Bahas Konflik Lahan Konsesi TPL

Kunker Anggota DPRD Provsu Donal Lumban Batu di Humbahas, Bahas Konflik Lahan Konsesi TPL*Kadis Kehutanan Provsu: “Pemerintah Hanya Terima 10rb Rupiah per Hektar Setiap Bulannya.”

Humbahas
Dalam Rangka Kunjungan Kerja (Kunker), Ketua Komisi B, DPRD Provinsi Sumatera Utara (Provsu) Donal Lumban Batu SE bersama dengan Dinas Kehutanan Provinsi membahas perseteruan yang telah lama terjadi antara lahan milik rakyat Humbang Hasundutan (Humbahas) dengan pemerintah, mengenai zona wilayah lahan konsesi PT TPL (Toba Pulp Lestari) kepada pihak pemkab Humbahas, diruang rapat mini sekretariat daerah, Bukit Inspirasi, Doloksanggul, Jumat (17/4).
Rapat terbuka yang dipimpin langsung Sekretaris Daerah (Sekda) Humbahas Saul Situmorang SE Msi, dihadiri oleh Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Ir Harlen Purba, Ketua DPRD Humbahas Manaek Hutasoit Amd, Ketua Komisi C DPRD Humbahas Marolop Manik, Tim dari PT TPL Provinsi Kairudin Harahap, beserta sejumlah jajaran SKPD.
Kunjungan DPRD Sumut guna membahas kejelasan batas-batas wilayah antara pertanahan masyarakat humbahas dengan lahan konsesi TPL berdasarkan SK Kemenhut No 579 Tahun 2014 tentang penunjukkan luas wilayah kawasan hutan Humbahas serta masalah ijin yang selama ini belum ada titik terang penyelesaian akibat tidak adanya kesepakatan dari masyarakat dengan pemerintah dikesan menimbulkan banyak pertanyaan.
Dalam rapat tersebut Donal mengakui, pihaknya banyak mendengar kegiatan yang tidak benar yang dilakukan oleh TPL. “Kita sering dengar di berbagai daerah, TPL sering melakukan kegiatan yang tidak benar,” ucapnya.
Selanjutnya, politisi asal partai Gerindra itu juga mengatakan, bahwa seluruh Komisi B Provinsi sangat berkepentingan dengan kehutanan di Humbahas. “Kita sungguh mau menyelesaikan konflik yang terjadi antara masyarakat dengan pemerintah,” lanjutnya.
Namun ketika dikonfirmasi mengenai kegiatan apa saja yang tidak benar tersebut, lelaki yang baru merayakan hari ulang tahun ke-52 itu, enggan memberikan komentar dan langsung menghampiri para rombongan.
Sebelumnya, Sekda memaparkan keberadaan SK Kemenhut Nomor  44 tahun 2005 serta SK Kemenhut Nomor 579 tahun 2014, mengenai penunjukan luas wilayah kawasan hutan Humbahas ditolak oleh sebagian besar masyarakat karena dianggap merampas hak rakyat yang telah diperjuangkan rakyat berpuluh tahun bahkan ratusan tahun sebelum adanya TPL.
Pasalnya, keberadaan SK 44 yang sekarang sudah tidak dipergunakan lagi, tertulis luas wilayah kawasan hutan register (hutan lindung) mencapai  58,91 persen dari jumlah seluruh wilayah Humbahas, sementara berdasarkan SK 579 kemudian berubah menjadi 53,19 persen atau mengalami penyusutan sebesar 5,72 persen.
Jika dilihat kembali dari luas lahan konsesi TPL untuk wilayah Sumatera Utara berdasarkan SK 44 tersebut mencapai 269.060 hektare, atau secara khusus untuk zona Humbahas sendiri sekitar 32 ribu hektare. Setelah direvisi menjadi SK 579, luas wilayah untuk Sumatera Utara menjadi 188.055 hektare, dan untuk zona Humbahas menjadi 51 ribu hektare dari 32 ribu hektare atau malah naik sekitar 19 ribu hektare.
Hal inilah yang dianggap masyarakat humbahas SK tersebut adalah cacat hukum, dimana ketika luas lahan konsesi TPL mengalami penurunan, khusus untuk wilayah Humbahas sendiri mengalami kenaikan luas wiilayah dari beberapa Kabupaten/kota di Sumut.
Menyikapi hal tersebut, pihak TPL menjelaskan pengurangan dan penambahan luas lahan konsesi TPL dilakukan hanya sebatas penyesuaian dari kewenangan Menteri Kehutanan, dan saling mengevaluasi setiap bulan data reguler dari Kehutanan Provinsi.

*Kadis Kehutanan Provsu: “Pemerintah Hanya Terima 10rb Rupiah per Hektar Setiap Bulannya.”

Sementara itu, Kadis Kehutanan Provinsi disela-sela pertemuan tersebut menegaskan, terkait pendapatan yang selalu diterima pemerintah setiap bulannya dari TPL yang selama ini mengolah jenis kayu tersebut jelas sudah tidak seimbang dengan apa yang selama ini dihasilkan oleh TPL. “Pendapatan penerimaan dana kepada Pemerintah dari pihak TPL hanya 10 ribu rupiah per hektar untuk setiap bulannya. Sudah lebih bagus kita mengolahnya menjadi lahan sawit, itu bisa menghasilkan sekitar 200 ribu rupiah setiap bulannya kepada pemerintah,” jelasnya.
Menanggapi hal itu, usai pertemuan yang berlangsung selama lebih kurang 3 jam tersebut, ketika ditemui oleh sejumlah wartawan, Kabag Humas Humbahas Osborn Siahaan, berikan lontaran keras ketidakprofesionalan pihak TPL terhadap Pemerintah.
“Katakanlah di Humbang ada sekitar 51 ribu hektare lahan TPL, kemudian kita kalikan dengan jumlah penerimaan kepada pemerintah dari TPL yakni sebesar 10 ribu rupiah setiap hektarnya, apa itu harga yang pantas? Sementara, jika dihitung dari kerusakan lingkungan, kerugian aset negara akibat kerusakan jalan, nah.. itu sudah berapa! “ pungkasnya.
Keseriusan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) untuk mengakhiri konflik tersebut. Harlen menambahkan, Pemprov telah membentuk tim IP4T (Inventarisasi Penguasaan Pemilik dan Pengelolahan Pemanfaatan Tanah) yang terdiri dari Departement Dalam Negeri, Badan Pertanahan Nasional (BPN), Dinas Kehutanan, dan pemetaan. “Tim inilah yang akan mengumpulkan setiap data supaya valid untuk dikaji kembali,” tambahnya.
Harlen menghimbau, bahwa Pemprov mengundang setiap perwakilan Kabupaten seluruh Sumatera Utara pada Senin, 27 April mendatang di Medan untuk bersama-sama mencari solusi terbaik. “Kepada setiap Kabupaten saya himbau agar mengirimkan setiap perwakilan daerahnya yang berkompeten, agar nantinya bisa bersuara tegas untuk menyampaikan ide-ide cemerlang,” tutupnya.

Terima SK CPNS

273 Tenaga Honorer Kategori II Humbahas Terima SK CPNS

Humbahas
Sebanyak 273 tenaga honorer kategori II (K2) Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas)  menerima Surat Keputusan (SK) pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dari Bupati Humbahas, Drs Maddin Sihombing MSi. Penyerahan dilakukan di Pendopo, Komplek Perkantoran Bukit Inspirasi, Doloksanggul, Kabupaten Humbahas, Senin (13/4) dihadiri Sekda Humbahas Saul Situmorang SE MSi, beserta sejumlah jajaran pimpinan SKPD.
Tenaga honorer yang diangkat mengisi 3 posisi, yakni tenaga teknis, tenaga guru, dan tenaga kesehatan. Untuk posisi tenaga teknis sebanyak 118 orang terdiri dari tamatan Sarjana (S1) sebanyak 12 orang, tamatan Diploma III (D3) sebanyak 10 orang, tamatan SLTA sederajat sebanyak 93 orang, tamatan SMP sederajat sebanyak 3 orang. Sementara, untuk posisi tenaga guru sebanyak  154 orang terdiri dari tamatan S1 sebanyak 131 orang, tamatan D3 sebanyak 6 orang, tamatan D2 sebanyak 9 orang, tamatan D1 sebanyak 8 orang. Sedangkan yang mengisi tenaga kesehatan, hanya 1 orang tamatan D3.
Bupati dalam kata sambutannya menyampaikan rasa terharunya melihat penantian panjang serta perjuangan yang dilakukan para tenaga honorer selama ini telah membuahkan hasil. “Hargailah SK yang telah anda terima sekarang, dengan cara melihat kembali proses perjalanan panjang yang telah anda lalui dengan penghasilan yang sangat minim,” harapnya.
Maddin juga berpesan, dalam menjalankan segala kewajiban sebagai Abdi Negara agar berpegang pada kata kunci menuju sukses yang selama ini dia (Bupati) terapkan. “Berikanlah hatimu kepada pekerjaanmu,” tegasnya.
Penerimaan SK pengangkatan CPNS paparan Maddin, harus disyukuri karena tidak banyak orang yang memiliki kesempatan untuk mengabdi sebagai PNS. Kedudukan sebagai CPNS adalah masa percobaan yang diberikan paling lama sekitar 2 tahun untuk diangkat selanjutnya menjadi PNS.
Sementara itu, Kasubbag Publikasi dan Dokumentasi Humas Humbahas, Sumurung Sinaga SE, yang juga  memperoleh pengangkatan CPNS dari jalur tenaga honorer tersebut mengatakan, setiap CPNS yang telah diangkat agar lebih produktif kedepannya. “Dalam melaksanakan tugas dibidangnya masing-masing kedepan, harus lebih sungguh-sungguh, disiplin dan professional,” ungkapnya.
Juster Siagian SPd (30) salah satu peserta yang menerima SK CPNS mengisi posisi tenaga guru dalam acara tersebut, menyampaikan apresiasinya kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Humbahas atas pengangkatan dirinya. “Sudah 7 tahun saya sebagai tenaga honorer. Saya sangat senang, kerja keras saya selama ini tidak sia-sia. Benar kata pak Bupati, untuk menghargai SK yang telah saya terima ini,” terangnya.
Terkait penempatan wilayah kerja setiap CPNS, yang ditentukan oleh BKD melalui SK Bupati, Kepala BKD Humbahas Makden Sihombing SSos, menjelaskan bahwa penempatan tersebut umumnya dituju sesuai dengan tempat kerja semula. “Umumnya, ditempatkan kembali ke tempat awal, tetapi ada beberapa yang ditarik ke Kabupaten berdasarkan kebutuhan unit kerja,” pungkasnya.

Terima SK: Salah seorang tenaga honorer K2 menerima SK CPNS dari Bupati Humbahas Drs Maddin Sihombing MSi, di Pendopo, Komplek Perkantoran Bukit Inspirasi, Doloksanggul. Senin (13/4) (Foto: Eben Ezer Pakpahan)

Tinjau UN Hari Pertama di SMAN 1 Doloksanggul

Tinjau UN Hari Pertama di SMAN 1 Doloksanggul, Bupati Berikan Pencerahan Menyemangati Siswa

Humbahas
Bupati Humbang Hasundutan (Humbahas) Drs Maddin Sihombing memantau pelaksanaan Ujian Nasional (UN) hari pertama yang digelar serentak, Senin (13/4). Ketika meninjau pelaksanaan UN di SMAN 1 Doloksanggul, Bupati berikan pencerahan kepada siswa untuk menyemangati apa yang telah dicita-citakan setiap siswa nantinya dapat terwujud melalui doa dan usaha mereka (siswa) selama ini.
Bupati, ketika diwawancarai SIB saat meninjau pelaksanaan UN  tersebut mengakui, selain kondisi aman dan lancar, Bupati juga memberikan spirit/semangat terhadap 304 siswa SMAN1 Doloksanggul yang terdiri dari 171 siswa Jurusan IPA dan 133 siswa Jurusan IPS yang menjadi peserta UN. “Saya berpesan kepada setiap siswa agar lebih terbuka kepada diri sendiri, tetap semangat dan memikirkan apa yang sebelumnya telah dicita-citakan haruslah memiliki keyakinan bisa terwujud,” ungkapnya.
Lebih lanjut bupati mengatakan penyelenggaran UN setiap tahunnya, tetap dilakukan monitoring untuk meninjau pelaksanaan UN. “Setiap tahun, saya memantau pelaksanaan UN untuk melihat apakah terjadi masalah dilapangan,” lanjutnya.
SMAN1 Doloksanggul untuk tahun sebelumnya berhasil meluluskan 100 persen siswanya, serta berhasil membawa diatas 50 persen masuk ke Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang tersebar di seluruh Indonesia, Maddin mengharapkan, prestasi itu untuk dipertahankan. “Saya berharap prestasi serupa bisa terulang kembali, bahkan kalau bisa harus lebih baik lagi,” harapnya.
Kepala Sekolah SMAN1 Doloksanggul, Drs Kasmin Simbolon yang menyambut kedatangan Bupati beserta Kadis Pendidikan Humbahas Drs Wisler Sianturi tersebut menyampaikan, hasil yang diperoleh siswa untuk UN ini akan disertai sertifikat yakni bahan keterangan tentang kriteria kelulusan siswa nantinya.
“Siswa nantinya akan mendapatkan sertifikat, dengan 4 penilaian kategori yang telah disiapkan. Jadi setiap siswa agar semakin semangat dan saling berpacu untuk mendapatkan nilai yang baik,” jelasnya.
Kasmin menerangkan, walaupun hasil UN tidak berpengaruh kepada kelulusan tetapi untuk ujian Saringan Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SMPTN) hasil UN sangat dibutuhkan. “Tanggal 2 Mei nanti, oleh panitia UN Pusat akan menyerahkan hasil UN siswa kepada panitia SMPTN, berdasarkan itu setiap siswa harus tetap semangat untuk menciptakan track record,” pungkasnya.
Pengawasan yang dilakukan oleh guru-guru di SMAN1 Doloksanggul berasal dari berbagi SMA seperti SMAN2 Doloksanggul, SMAN 1 Pollung, SMAN1 Baktiraja, SMA Swasta HKBP dan MAN. Pengawasan dari DInas Provinsi diwakili olh Aleksius Purba, serta Pengawasan dari PTN diwakili oleh dr Budi Utomo SP MP yang merupakan Dosen USU Medan dari Fakultas Kehutanan.
Tinjau: Bupati Humbahas, Drs Maddin Sihombing beserta Kadis Pendidkan Humbahas Drs Wisler Sianturi meninjau pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tingkat SMA, Senin (13/4) di SMAN1 Doloksanggul Kabupaten Humbahas. (Foto: Eben Ezer Pakpahan)

Geo Bike Toba 2015 Diikuti 247 Bikers Berbagi Provinsi

*Gubsu Sumbangkan 50 Juta Rupiah Unutk Pemeliharaan Istana Sisingamangaraja

Humbahas
Setelah dilakukan kesiapan perencanaan sebelumnya oleh Komunitas Jendela Toba dan Rumah Karya Indonesia (RKI), bekerja sama dengan pihak Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) beserta beberapa Kabupaten  yang terletak di kawasan Danau Toba untuk mempromosikan Geopark Kaldera Toba, akhirnya kegiatan perdana Geo Bike Toba 2015  berhasil digelar dengan diikuti sebanyak 247 peserta bikers (pendayuh sepeda) dari berbagai Provinsi.
Kegiatan bersepeda santai mengelilingi seputaran kawasan Danau Toba yang dipimpin langsung oleh Gubernur Sumut, H Gatot Pujo Nugroho ST MSi, dimulai dari Kecamatan Muara, Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), hingga tiba di Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) disambut oleh Bupati Humbahas, Drs Maddin Sihombing di Istana Raja Sisingamangaraja di Lembah Bakara, Kecamatan Baktiraja, Sabtu (11/4).
Tim Sienctis Kaldera Toba, Alimin Ginting mengatakan kegiatan perdana Geo Bike ini sungguh di luar dugaan, jumlah partisipan yang menghadiri sangat ramai. “Bukan hanya Sumatera Utara saja, dari Jakarta dan Batam juga ada pesertanya disini. Bahkan setiap kegiatan untuk bikers, acara ini adalah jumlah peserta terbanyak yang pernah dilakukan di Sumatera Utara sebelumnya,” Ujarnya.
Peserta Geo Bike Toba 2015 akan menempuh rute sekitar 70 Kilometer yang berada pada 4 titik, yakni mulai dari Muara (Taput), Desa Bakkara hingga Desa Tipang (Humbahas), Pangururan, Sianjur Mula-mula hingga Tuktuk (Samosir) dan berakhir di Parapat (Simalungun).
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Sekda Humbahas Saul Situmorang SE MSi, Kadishubpar Humbahas MPR Manullang SmHK, Kadisdik Humbahas Drs Wisler Sianturi, Kepala BKD Humbahas Madden Sihombing SSos, Kabag Humas Humbahas Osborn Siahaan BA, Direktur RSUD Doloksanggul dr Sugito Panjaitan, Kanpora Drs Marang Situmorang, Kabag Kesra Remon Pakpahan beserta penggiat Kaldera Toba.
Sebelumnya, Pemkab Humbahas yang telah menyediakan tempat di Istana Sisingamangaraja  dalam bentuk acara penyambutan Gubernur tersebut, tampak ramai diikuti oleh warga sekitar dan ratusan anak sekolah gabungan SMP dan SMA Se-Kecamatan Baktiraja disepanjang jalan menuju Istana.
Panal Sinambela (70) Warga Baktiraja yang merupakan tokoh masyarakat dalam kata sambutannya mengatakan dengan kedatangan Gubernur yang ke dua kalinya itu diharapkan mampu melakukan percepatan Danau Toba menjadi anggota GGN secara khusus melihat kondisi istana Sisingamangraja yang tidak lagi terawat.
Menanggapi hal tersebut, Gubernur Sumut dalam kata sambutannya menerangkan bahwa kegiatan Geo Bike Toba akan dijadikan sebagai kegiatan rutinitas setiap tahunnya untuk menarik jumlah wisatawan, serta mengembangkan kesejahteraan hidup masyarakat di sekitar Danau Toba melalui ekonomi kreatif. “Kegiatan ini, akan dijadikan event tahunan. Saya yakin ke depannya Geo Bike akan menarik jumlah wisatawan, untuk itu saya harapkan kepada masyarakat agar bersikap ramah terhadap wisatawan yang berkunjung,“ harapnya.
Mantan Dosen USU itu juga menambahkan, untuk perdana tahun ini, panitia telah menghadirkan bikers dari beberapa pulau di Indonesia. Sementara untuk tahun yang akan datang ditargetkan akan menghadirkan Bikers manca negara. “Sehingga jika didukung semua pihak maka Geo Bike yang akan menjadi agenda tahunan ini harus mampu meninggalkan kenangan yang baik bagi wisatawan. Sehingga kontribusi pariwisata untuk masyarakat baik dari ekonomi kreatif, ekonomi kerakyatan akan semakin maksimal,” tambahnya.
Sementara itu, manager program Geo Bike, Irwansyah Harahap memaparkan bahwa kampanye pelestarian alam lewat sepeda santai. Dalam kegiatan ini juga sebagai media ajakan untuk membangun kebersamaan mewujudkan Geopark Toba. “Sistem pelaksanaan kegiatan yang pertama dan Geo Bike terbesar di Sumut ini juga dengan menggalang partisipasi masing-masing kabupaten di sekitar Danau Toba. Dengan demikian kita berharap lahirnya satu kebersamaan untuk mewujudkan Toba sebagai bagian dari GGN,” paparnya.

Gubsu Sumbangkan 50 Juta Rupiah Untuk Pemeliharaan Istana Sisingamangaraja
Istana Sisingamangaraja yang merupakan bekas Istana Raja Sisingamangaraja I-XII mulai Tahun 1530 hingga 1907 terletak di Dusun Lumban Raja, Desa Simamora Kecamatan Baktiraja terlihat sudah membutuhkan perawatan.
Gubsu yang disambut di Istana dalam kegiatan Geo Bike Toba tersebut, memberikan apresiasinya terhadap Istana pahlawan Nasional dengan memberikan sumbangan sebesar 50 juta rupiah untuk perawatan Istana agar nantinya lebih kelihatan baik dan terbenahi.
Ratusan masyarakat Baktiraja yang mendengar ucapan Gatot tersebut, langsung menyambut bahagia sumbangan Gubernur serta mengucapkan terima kasih.
Bupati Humbahas, Drs Maddin Sihombing yang  selanjutnya memberangkatkan para peserta Geo Bike menuju Desa Tipang tersebut, menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh penggiat Kaldera Toba yang telah melakukan acara Geo Bike Toba. “Kepada seluruh penggiat Kaldera Toba, saya mengucapkan terima kasih atas segala usaha dan kinerja maksimal demi berjalannya kegiatan Geo Bike Toba ini,” pungkasnya.
Foto Bersama: Gubernur Sumut, H Gatot Pujo Nugroho ST MSi foto bersama Bupati Humbahas Drs Maddin Sihombing, Sekda Humbahas Saul Situmorang SE MSi beserta sejumlah tokoh masyarakat Baktiraja usai acara penyambutan Geo Bike Toba 2015 di Istana Sisingamangaraja Desa Simamora Kecamatan Baktiraja, Humbahas, Sabtu (11/4). (Foto: Eben Ezer Pakpahan)
Disambut: Tampak Gubernur Sumut, H Gatot Pujo Nugroho ST MSi menggayuh sepeda, bersama peserta Geo Bike Toba 2015 disambut  ratusan pelajar Se-Kecamatan Baktiraja di sepanjang jalan di Desa Simamora, Kecamatan Baktiraja, Humbahas, Sabtu (11/4). (Foto:Eben Ezer Pakpahan)
Pelepasan Peserta Geo Bike: Bupati Humbahas, Drs Maddin Sihombing melepas peserta Geo Bike Toba 2015 menuju Desa Tipang di Depan Istana Sisingamangaraja Kecamatan Baktiraja, Humbahas, Sabtu (11/4). (Foto: Eben Ezer Pakpahan)
Berikan Ulos: Tokoh masyarakat Baktiraja berikan ulos kepada Gubernur Sumut, H Gatot Pujo Nugroho ST MSi sebagai bentuk penghargaan tertinggi dalam adat Batak kepada setiap tamu yang hadir di Istana Sisingamangaraja Desa Simamora Kecamatan Baktiraja, Humbahas, Sabtu (11/4). (Foto: Eben Ezer Pakpahan)

Selamatkan Ikan Pora-pora

Pemerintah Diharapkan Miliki Solusi Tepat

Humbahas

Ikan Pora-pora yang menjadi ikan khas Danau Toba kini hampir tidak ada lagi
ditemukan. Pasalnya, ikan yang selama ini menjadi mata pencaharian sebagian
besar masyarakat di pinggiran Danau Toba khususnya wilayah Humbang
Hasundutan (Humbahas), telah berada diambang kepunahan. Pihak Pemerintah
Kabupaten (Pemkab) Humbahas diharapkan memiliki solusi tepat untuk
menyelamatkan ikan tersebut.

Anggota DPRD Kabupaten Humbahas, Irwan Simamora ketika dikonfirmasi, Sabtu
(11/4), menjelaskan bahwa selama ini banyak masyarakat
menggantungkan hidup pada jenis ikan air tawar tersebut, yang selama ini
berkembang di perairan Danau Toba. Bahkan sepuluh tahun terakhir, ikan
tersebut telah menjadi sumber penghasilan bagi keluarga terlebih bagi
masyarakat yang bermukim di kawasan Kecamatan Baktiraja Kabupaten Humbahas.

“Sudah sangat banyak masyarakat kita bertahan hidup dari penjualan ikan
Pora-pora, kita sangat berharap, diberikan solusi untuk pengembalian
habitat ikan yang sudah populer di sekitar Danau Toba ini. Kita
menginginkan pengkajian kembali terkait penyebab utama hilangnya ikan ini,”
jelasnya.

Irwan juga memaparkan, pihaknya telah melakukan penelusuran terhadap dinas
terkait mengenai kepunahan ikan Pora-pora. “Sejauh ini hasil paparan yang
kita diterima dari dinas terkait mengenai kepunahan ikan tersebut adalah
ulah dari manusia, namun dari pengakuan masyarakat sekitar, ada semacam
kehadiran ikan habitat baru dengan sebutan ikan Kaca-kaca yang memangsa
ikan Pora-pora sehingga menjadi punah,” lanjutnya

Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Perikanan Humbahas, Rudy Simamora
mengatakan penyebab hilangnya ikan Pora-pora adalah ulah masyarakat yang
melakukan penangkapan dengan sistem tidak baik, dan tidak perlu dilakukan
pengkajian kembali. Ikan yang sudah diambang kepunahan tersebut jelas tidak
diijinkan masyarakat berkembang, dengan alasan kebutuhan pasar, hingga yang
masih berukuran kecil sekalipun. “Masyarakat yang seharusnya sadar, bahwa
ikan tersebut harus diselamatkan dengan merubah pola penangkapannya,”
ungkapnya.

Rudy menambahkan bahwa ikan seperti Pora-pora tidak dapat dibudidayakan,
karena harus dibebaskan untuk membaur dengan alam agar perkembangannya
cepat. “Disinilah peran masyarakat untuk memberikan waktu bagi pertumbuhan
dan perkembangan ikan Pora-pora, sehingga pola penangkapan yang dilakukan
masyarakat selama ini tidak boleh dilakukan kembali,” pungkasnya.

Memasuki Tahun Pilkada

Sekda: PNS Terbukti Melakukan Tindakan Fisik Dalam Kampanye, Akan Ditindak Tegas

Humbahas
Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun ini yang akan diselenggarakan Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Humbahas meminta seluruh jajarannya untuk bersikap netral, dan tidak terlibat dalam politik.
Sekretaris Daerah (Sekda) Humbahas, Saul Situmorang SE MSi, kepada wartawan, Jumat (10/4) mengatakan, bahwa pihaknya akan menindak tegas setiap Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang berada di lingkungan kerja Pemkab Humbahas terlibat dalam politik, maupun ikut serta berperan nantinya dalam mensukseskan calon kepala daerah. “PNS yang terbukti nantinya melakukan tindakan fisik dalam kampanye, akan kita tindak tegas,” himbaunya.
Saul juga menghimbau setiap PNS haruslah memegang teguh Peraturan Pemerintah (PP) No 53 Tahun 2010 mengenai Disiplin PNS. “Di PP itu sudah dijelaskan, melarang setiap PNS terlibat dalam memberikan dukungan bagi setiap calon Kepala daerah/wakil ketika kampanye,” ujarnya.
Terkait penjatuhan sanksi terhadap PNS terlibat dalam politik, Saul mengatakan akan dikenakan sanksi sesuai dalam aturan kepegawaian negera. Bahkan jika terbukti secara nyata terjun ke dunia politik maka akan dilakukan penurunan pangkat setingkat, hingga  pemberhentian sebagai status PNS.
“Baik PNS yang berada di lingkungan dinas, badan, kantor, maupun tingkat sekolah agar tetap menjaga netralitas. Kita sebagai abdi Negara hendaknya memberikan pelayanan bagi masyarakat, Jadi bekerja sajalah, tidak usah dicampuri itu semua,” lanjutnya.
Sementara itu, ketika dikonfirmasi kepada salah seorang PNS yang tidak ingin disebutkan namanya  terkait larangan berpolitik tersebut, dia mengakui sudah mendengar himbauan tersebut. Akan tetapi, menurut ayah dari 3 orang anak itu mengatakan bahwa larangan berpolitik praktis bagi PNS adalah perangkap yang membuat banyak oknum PNS terjebak. Pasalnya, sebagai bagian dari aparatur negara, PNS dituntut untuk objektif, namun ketika pemilihan, PNS juga harus menjadi warga negara yang menggunakan hak suaranya dengan baik.
“Jika memang PNS dinyatakan tidak boleh mengikuti politik praktis, semestinya hak suaranya pun pada saat pemilihan, baik itu pemilu, pilkada, maupun pilpres harus juga dinyatakan tidak memlilih. Samakan saja dengan TNI maupun Polri, inikan kami jadi seperti memakan buah simalakama, disatu sisi kami diminta untuk netral, sementara saat pemilihan kami harus menggunakan hak suara. Sama saja bohong,” terangnya.
Pegawai yang berada dilingkungan kesekretariatan pemkab Humbahas tersebut juga mengatakan bahwa dengan mengajak keluarga termasuk istri maupun anak-anaknya untuk memilih terhadap salah satu kandidat sudah merupakan bagian dari keterlibatan politik. Sehingga jika memang memungkinkan, sebaiknya dikeluarkan peraturan yang menyatakan bahwa PNS tidak memiliki hak suara. “kalau itu sudah dikeluarkan maka semuanya selesai, tidak menjadi suatu masalah lagi,” pungkasnya.

Diduga Korban Pembunuhan

Mayat Norita br. Purba Ditemukan Disemak-semak

Humbahas
Sesosok mayat wanita, Norita br Purba (17) warga Dusun Sibaragas, Desa Sahit Nihuta, Kecamatan Doloksanggul, Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) ditemukan sudah membusuk oleh masyarakat beserta kepolisian tidak jauh dari areal perkampungan korban yang berada di semak-semak dan merupakan wilayah perladangan warga, Rabu (7/4) pukul 17.30 WIB.
Informasi yang diperoleh wartawan, korban yang memiliki paras cantik tersebut merupakan siswi kelas XII, SMK Negeri 1 Doloksanggul sebentar lagi akan mengikuti UN diduga menjadi korban pembunuhan dan dibuang ke dalam semak dengan mengenakan pakaian.
Penemuan mayat tersebut berawal dari orang tua korban br Munthe telah membuat laporan pengaduan kepada kepolisian mengenai anak gadisnya yang tak kunjung pulang setelah dibawa oleh teman lelaki korban malam minggu (4/4) lalu, yang berinisial PS (19) warga Dusun Sijungkang, Desa Sahit Nihuta, Doloksanggul.
Kepala Polisi Resort (Polres) Humbahas AKBP Rustam Mansur SIK melalui Kasubbag Humas, Aiptu H Meliala ketika dikonfirmasi, mengatakan bahwa pihaknya telah menerima laporan tersebut, dan langsung menindak lanjuti dengan pemanggilan PS untuk dimintai keterangan. “Kita telah memanggil saudara PS, untuk dimintai keterangan demi kepentingan penyelidikan,”paparnya.
Keterangan yang berhasil di himpun dari PS, selanjutnya pihak kepolisan langsung menuju perkampungan korban untuk melakukan penyisiran. Hingga tiba di lokasi, sejumlah aparat kepolisan yang diikuti oleh masyarakat tersebut, tiba-tiba mencium aroma tidak sedap yang sangat menyengat berasal dari semak-semak. Ketika di hampiri, bau tak sedap itu berasal dari sesosok mayat wanita yang sudah terbujur kaku dan membengkak.
 Mengetahui mayat anaknya yang ditemukan tersebut, orang tua korban langsung syok dan menjerit histeris. Mayat korban langsung dilarikan menuju RSUD Doloksanggul.
Kepala RSUD Doloksanggul, dr Sugito Panjaitan mengatakan bahwa pihak rumah sakit telah melakukan visum luar dan mayat korban telah diberangkatkan  menuju RS Polri Bhayangkara Medan untuk dilakukan otopsi. “Mayatnya sudah diberangkatkan sekitar jam 20.30 tadi malam menuju Medan untuk menjalani otopsi,”ujarnya.
Selanjutnya, mayat korban yang telah diberangkatkan untuk menjalani otopsi, Meliala menambahkan kasus ini diharapkan segera mendapat titik terang. “Sekarang kita menunggu hasil otopsi dari Medan, kita berupaya maksimal agar penemuan mayat ini terungkap siapa pembunuhnya,” pungkasnya.
 Membusuk: Mayat Norita br. Purba ditemukan membusuk dan membengkak sedang menjalani visum di RSUD Doloksanggul, Selasa (7/4) malam. (Foto: Eben Ezer Pakpahan)

3455 Siswa SMA sederajat Ikuti UN 13 April Mendatang

3455 Siswa SMA sederajat Ikuti UN 13 April Mendatang
Orang Tua Siswa Diharapkan Menghimbau Anaknya Untuk Tidak Bepergian Sementara Waktu

Humbahas
Sebanyak 3455 siswa SMA/SMK/MA sederajat di Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) akan mengikuti Ujian Nasional (UN) pada 13-15 April mendatang sesuai dengan Permendikbud No 5 Tahun 2015, sebut Kadis Pendidikan Humbahas Drs Wistler Sianturi diruang kerjanya, Rabu (8/4).
Diakuinya, peserta UN tahun ini terdiri 1994 siswa SMA, 1441 siswa SMK dan 20 siswa MA yang tersebar di 29 sekolah SMA Negeri/Swasta sederajat di Seluruh Kabupaten Humbahas. Namun untuk SMK, waktu UN akan bertambah 1 hari selanjutnya, yakni berakhir 16 April.
“Untuk SMA, yang di UN kan ada 6 mata pelajaran (mapel), dibagi menjadi  2 mapel setiap harinya. Sementara, untuk SMK itu ada 4 mapel yang di UN kan, itu yang dilaksanakan 1 mapel setiap harinya,” ujarnya.
Pelaksanaan UN tahun ini, berbeda dengan UN sebelumnya. Wistler mengemukakan UN kali ini tidak menjadi syarat kelulusan siswa, melainkan dari pihak sekolah dengan kriteria kelulusan dari masing-masing sekolah. Akan tetapi, nilai UN nantinya akan tetap berpengaruh ketika kelak siswa tersebut akan mengikuti penyaringan untuk memasuki Perguruan Tinggi Negeri (PTN) melalui SPMB.
“Syarat kelulusan, itu tidak lagi dipengaruhi oleh UN, tetapi dari masing-masing sekolah dengan kriteria kelulusan yang sudah ditetapkan oleh sekolah, tetapi bukan berarti siswa jadi bermain-main. Karena nilai UN yang dia dapat nantinya akan berpengaruh sekali ketika akan melanjutkan perkuliahan,” lanjutnya.
Terkait naskah soal ujian dari Provinsi yang direncanakan tiba hari Kamis (9/4) di kantor Dinas Pendidikan Humbahas, Wistler menghimbau agar setiap perwakilan sekolah menjemput naskah soal . “Pendistribusian soal dari Provinsi hanya sampai di Dinas Pendidikan, bukan ke setiap sekolah,” himbaunya.
Wistler mengharapkan kepada seluruh pihak, baik sekolah maupun orang tua siswa secara bersama-sama mendukung pelaksanaan UN tiap sekolah nantinya untuk dapat semaksimal mungkin menjaga kenyamanan masing-masing siswa, demi pelaksanaan UN yang lebih baik.
“Kepada setiap orang tua siswa, saya harapkan mampu membimbing anaknya untuk menjaga kesehatan, dan menjaga diri agar kelak nanti bisa mengikuti UN. Serta menghimbau anaknya (siswa) yang mengikuti ujian jangan dulu dibiarkan untuk bepergian sementara waktu menunggu ujian selesai,” tutupnya.
Tidak Adanya Drainase Perparah Kerusakan Jalan

Humbahas
Akibat tidak adanya terdapat drainase, hampir seluruh ruas dan badan Jalinsum yang terletak di Dusun Pea Sanggul Desa Dolok Margu Kecamatan Lintong Nihuta Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) tergenang air setelah diguyur hujan deras kurang lebih selama 1 Jam, Selasa (31/3) sore.
Genangan air yang terus mengalir deras disisi jalan akibat hujan tersebut mengakibatkan terjadinya pengelupasan aspal dan memperparah kerusakan jalan. Seluruh pengguna jalan harus ekstra hati-hati saat melintasi genangan air agar tidak terjebak pada bagian badan jalan yang rusak serta menghindari pengendara sepeda motor terjungkal ke sisi jalan karena pinggiran cukup dalam.
Pantauan wartawan, ketika melintasi jalan tersebut, di ruas kiri dan kanan badan jalan tidak ada dijumpainya drainase. Sehingga air meluber ke badan jalan dan kawasan pemukiman penduduk sekitar.
Aston Silaban (57), warga Desa Dolok Margu mengaku pemasangan drainase di sekitar desa mereka sudah lama tidak dilakukan. “Parit di pinggir jalan disini tidak ada, kadang kami sendiri yang membuat parit itu agar air tidak memasuki rumah,”ucapnya.
Terkait pemasangan drainase yang hanya dilakukan dibeberapa tempat saja, Aston mengharapkan agar di sepanjang sisi jalan segera dilakukan pemasangan drainase selain tidak mengganggu lalu lintas berkendara, pemukiman warga di sekitar jalan pun tidak di genangi air. “Maunya sepanjang jalan tetap ada parit, jadi kita tidak perlu lagi takut ketika hujan datang,”lanjutnya.
Walaupun sejak lama dikeluhkan oleh masyarakat, namun hingga saat ini belum ada tanda-tanda akan adanya pemasangan drainase di pinggiran jalan Desa Dolok Margu.
Humbahas, Selasa 31 Maret 2015

Tergenang: Kondisi Jalinsum menuju kota Doloksanggul yang terletak di Dusun Pea Sanggul, Desa Dolok Margu, Kecamatan Lintong Nihuta, Kabupaten Humbahas tergenang air akibat tidak adanya drainase disisi jalan setelah diguyur hujan kurang lebih selama 1 jam. Selasa (31/3). (foto: Eben Ezer Pakpahan)

BRI Unit Lintong Ni Huta Di Bobol Maling, Rp 1,1 Milyar Raib

BRI Unit Lintong Ni Huta Di Bobol Maling, Rp 1,1 Milyar Raib

Kantor unit Bank Rakyat Indonesia (BRI) Lintong Ni Huta, cabang Tarutung di bobol maling. Uang tunai senilai Rp 1.112.406.000 raib dari brankas kantor yang terletak di Pasar Baru, Kecamatan Lintong Ni Huta, Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas).
Kepala Kantor Unit BRI Lintong Ni Huta, Leo Simatupang yang di konfirmasi SIB tidak memberikan keterangan yang lengkap terkait bobolnya brankas bank pemerintah tersebut. Namun saat di hubungi via seluler pada Senin (24/3) Leo membenarkan bahwa bank yang di pimpinnya dibobol maling. Secara singkat Leo mengatakan bahwa bank yang baru mengadakan pengundian tabungan Simpedes tersebut sampai Jumat (21/3) masih dalam kondisi aman.
Namun pada hari Sabtu (22/3) pihak BRI menemukan kantor sudah dalam keadaan kosong dan brankas bank tersebut dalam kondisi terbuka. “Kita sedang melapor di Polres Humbahas, dan kerugian kami sangat besar. Kami juga sedang memberikan keterangan terhadap polisi. Nanti saya hubungi kembali,” ungkapnya. Namun hingga sore hari, pihak BRI tidak dapat diminta keterangan lebih lengkap terkait perampokan bank tersebut.
Secara terpisah, pihak Kepolisian Resort (Polres) Humbahas mengatakan bahwa pihaknya sudah menerima keterangan dari sejumlah pihak. Selain itu sudah dilakukan olah tempat kejadian perkara. Kepala Satuan (Kasat) Reserse dan Kriminal (Reskrim) Polres Humbahas, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Hendro Sutarno mengatakan bahwa pihaknya dalam upaya penjejakan.
Sejauh ini dari pemeriksaan kepolisian, brankas bank tersebut merupakan brankas model lama yang memiliki kunci jepit. Pelaku pembobol brankas menggunakan alat bor sehingga sistem kunci brankas tersebut rusak. Setelah berhasi dibuka, seluruh isi brankas diboyong para perampok. “Kita sudah melakukan penyelidikan, dan kita meminta semua pihak bersabar menunggu pengembangan kasus ini,” jelasnya.
Ketika ditanya mengenai sistem keamanan bank tersebut, Hendro menambahkan bahwa bank tersebut di jaga oleh Satuan Pengamangan (Satpam). Namun dia menilai ada kelalaian petugas keamanan pihak bank. Selain itu, pihak kepolisian juga sedang memeriksa sistem keamanan elektronik bank. Termasuk dari sistem alaram dan sistem pengawasan menggunakan kamera. “Datanya sudah kita kumpul, namun kita belum bisa merumuskan hasil sementara dari pemeriksaan. Yang pasti kita juga berharap kepada pengelola bank agar lebih waspada dan memaksimalkan sistem keamanan,”tambahnya.
Sementara dari pantauan wartawan, BRI Unit Lintong Ni Huta, cabang Tarutung tersebut mulai melakukan aktifitas sebagaimana mestinya. Seluruh pelayanan nasabah dapat berjalan dengan baik. Informasi yang dihimpun oleh wartawan pihak BRI Unit Lintong Ni Huta telah meminta bantuan untuk pelayanan nasabah kepada kantor Cabang yang berada di Tarutung. Sehingga seluruh kebutuhan nasabah dapat dilayani dengan baik. A.Sihombing (45) seorang nasabah BRI tersebut, mengatakan kejadian tersebut tidak menggangu pelayanan terhadap nasabah. “Pelayanan terhadap kami sebagai nasabah tidak ada masalah, namun kami memang mendengar pembobolan uang milyaran rupiah dari kantor ini,” pungkasnya.