Ribuan Warga Doloksanggul Turut Serta Hadiri Acara Pemakaman Ojak Purba Dan Ospi Br. Simbolon
*Pendeta Tohonan Silaen: “Sabtu Sore Kami Masih Sempat Berbincang”
Humbahas
Peristiwa mengenaskan yang menimpa pasangan calon pengantin, Ojak Parsaulian Purba bersama calon istrinya Ospi br Simbolon (28), Minggu, (19/4) dini hari lalu, menggugah hati ribuan warga Doloksanggul untuk melihat secara langsung acara pemakaman kedua pasangan calon pengantin yang dibunuh secara sadis oleh OTK tersebut, pada Senin (20/4) di Desa Lumban Tobing, Doloksanggul.
Ribuan warga yang berbondong-bondong mendatangi rumah kediaman korban di Jalan Sisingamangaraja, Kelurahan Pasar Doloksanggul seketika menjadi sesak dipadati warga yang ingin melihat langsung korban pembunuhan tersebut.
Dan bukan hanya sampai disitu, warga kembali ikut mengantarkan kedua jasad korban hingga ke pemakaman yang tak jauh dari rumah kediaman korban sebagai bentuk simpatik dan empati terhadap keluarga korban yang ditinggalkan.
Perwakilan dari Persatuan Simbolon Boru-bere Indonesia (PSBI) di Humbahas Erikson Simbolon yang menghadiri acara pemakaman tersebut ketika dikonfirmasi mengatakan bahwa seluruh pihak keluarga mendesak kepolisian agar mengusut tuntas kasus kematian kedua pasangan tersebut, pasalnya kematian boru Simbolon tersebut telah menimbulkan luka yang sangat besar kepada keluarga besar Simbolon di Indonesia. “Kita sangat yakin dan berharap, pihak kepolisian akan maksimal dan dengan segera menangkap pelaku dibalik pembunuhan sadis ini, dan diadili sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku, “ tegasnya.
Sementara itu, Pendeta Resort HKBP Pargodungan Doloksanggul, Pdt Tohonan Silaen yang memimpin acara pemakaman dari pihak gereja, menjelaskan sebelumnya Ojak Purba dan Ospi Simbolon telah menjalani proses Martuppol atau pertunangan pada hari Sabtu (11/4) lalu dalam konsep Kristen Protestan. “Pihak Gereja tidak menemukan adanya kejanggalan ketika Martuppol kemarin, bahkan hari sabtu sore (18/4) kami masih sempat jumpa dan berbincang mengenai tanggal pernikahan mereka,” ungkapnya.
Secara khusus, Silaen memaparkan bahwa gereja sudah mengumumkan pemberkatan kedua calon mempelai tersebut, dan semestinya pada hari Minggu (19/4) pihak gereja akan mengumumkan untuk kedua kalinya menunggu proses pemberkatan yang akan diterima kedua mempelai. “Dari proses Martupol hingga proses pemberkatan pernikahan, jika ada yang keberatan dapat disampaikan ke gereja. Namun hingga kita mengetahui kematian kedua jemaat tersebut kita tidak menerima pernyataan keberatan dari siapapun juga. Jadi pihak gereja mengharapkan kematian kedua pasangan tersebut tidak dikaitkan dengan proses gereja yang sudah dijalani kedua jemaat tersebut,” tutupnya.
Antarkan: Ribuan Warga Doloksanggul berbondong-bondong antarkan kedua jasad korban pembunuhan hingga ke pemakaman yang tak jauh dari rumah kediaman korban di Desa Lumban Tobing, Doloksanggul, sebagai bentuk simpatik dan empati terhadap keluarga korban yang ditinggalkan. Senin, (20/4). (Foto: Eben Ezer Pakpahan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar